November Rain

Bulan November, biasanya udah hujan, bahkan seharusnya sejak Oktober . Tapi…tahun ini ternyata Allah Subhanahu wa Ta’ala berkehendak lain. Sampai Idul Fitri hawa masih panas, bikin klenger, seminggu kemudian hujan baru benar-benar turun, bahkan hampir tiap hari, ini di Surabaya dan Sidoarjo lhoo. Di daerah lain seperti Jogja hawa lebih dingin dan hujan frekuensinya sedikit lebih banyak. Allohumma shoyyiban naafi’aa.

Sebenarnya ada apa ya, musim berubah sedemikian ekstrim. Perkiraan manusia adalah adanya global warming alias greenhouse effect alias pemanasan global di bumi. Penyebab global warming ? Ah biasaaa, banyak pohon yang ditebang plus peningkatan polusi yang bersumber dari industri dan kendaraan bermotor, cerita klasik sejak SD dulu. Akibat dari global warming yang ngetop adalah perubahan suhu yang menjadi lebih panas, berubahnya musim, dan terjadinya La Nina dan El Nino. La Nina secara mudah bisa diartikan sebagai hujan yang turun di luar kebiasaan, curah hujan cukup tinggi lebih dari biasanya dan biasanya berpotensi menyebabkan banjir besar, sedangkan El Nino kebalikannya yaitu musim kemarau yang keterlaluan sampai kekeringan, di beberapa tempat terjadi gelombang panas semacam Tsunami.

Tapi sepertinya cerita klasik jaman SD dulu banyak dilupakan orang yah…padahal waktu SD selalu diajarkan bahwa menebang pohon di hutan dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor. Apakah anak-anak SD sekarang masih diajari seperti itu ? Allohu a’lam, belum pernah nanya. Ternyata efeknya tidak hanya banjir dan tanah longsor, tapi juga global warming itu tadi, yang seingat saya belum sampai dimasukkan dalam buku pelajaran SD dan justru saya membacanya di majalah Bobo.

Demikianlah sodara-sodara, liputan, yang insyaAllah, terkini tentang cuaca : p Allohu akbar yang telah menciptakan hubungan sebab-akibat yang sedemikian cerdas diluar jangkauan manusia.